Tuesday, September 22, 2009

Malam Sunyi

Malam ini begitu sunyi, sepi, senyap. Tarian hari melambai seiring detak lambaian kesunyian malam. Menyapa bayang nurani yang terbelenggu dalam kerinduan. Rindu melihat wajahmu, membelai rambutmu. Ingin mendengarkan suara lembutmu. Sayang… malam ini aku begitu merindukan kehadiranmu… dalam bayang kerinduan ini ku coba mencurahkan rasa hati diantara tarian jari-jemari ini berharap kerinduan hati segera terobati. Tapi yang ada hanyalah menambah sendunya kerinduan ini. Aku tak tahu apakah disana kamu juga merindukan aku sebagaimana aku meerindukanmu…
Bayang lembut embun, bertebaran menyelimuti jagad raya. Terbang berangkulan bersiap mnyambut fajar yang sebentar lagi menyingsing. Itulah lambang awal kehidupan ini, kehidupan indah yang akan kulalui bersama, bersama cinta kasih dan sangmu…
Ya Allah… Tuhan semesta alam, ridloilah jalinan cinta ini dibawah naungan keagungan-Mu…. Jadikanlah kami sepasang kekasih sejati sampai kakek-nenek nanti… Jadikanlah cinta ini sebagai wujud pengabdian kami kepada-Mu…Tuntunlah kami dalam menjalani bachtera cinta hingga kami bertambah dekat dengan-Mu…
Cintaku….bangunlah sayang, sebentar lagi fajar menyingsing. Sujudlah di keharibaan Ilahi Rabbi… adukanlah kepada-Nya keluh kesah dalam kehidupanmu, agar kamu selalu tersenyum dalam bahagia… basuhlah wajahmu dengan dengan sucinya air wudlu… jadilah wanita sholehah. Engkaulah pemimpin rumah tanggamu, akulah pemimpin keluargamu kelak… bangunlah sayang dekatlkanlah wajahmu diantara lembutnya tempat sujud.
Sayang… andai malam ini membawaku disisimu. Akan kupeluk dirimu, akan kubelai wajahmu, akan kulindungi dirimu dari dinginnya angin malam. Akan kujaga dirimu sampai pagi menyapa.
Ditengah seperempat malam yang indah ini, ingin ku ucapkan kepadamu bahwa aku menyayangimu melebihi sayangku pada diriku sendiri. Jangan pernah sia-siakan cinta ini… rawatlah, jagalah… marilah kita arungi kehidupan ini dengan bachtera cinta kita.
Adekku yang baik… seperti halnya malam, tiada kan pernah ada tanpa adanya siang. Seperti halnya bunga tidak akan pernah ada tanpa adanya tangkai. Seperti halnya bulan tiada kan pernah ada tanpa adanya siang. Begitulah aku dan kamu. Tiadalah dirimu tanpa adanya aku, dan tiadalah aku tanpa adanya dirimu. Karena aku adalah dirimu dan dirimu adalah diriku….
Adekku yang baik… hidup ini selalu berjalan memutar. Ada sedih ada bahagia, ada tangis ada tawa. Begitu juga perjalanan cinta dan kasih sayang kita akan dihiasi dengan tangis dan tawa, semoga tangis dan tawa itu menambah eratnya cinta kita. Menaburkan keindahan dalam perjalanan kasih sayang kita. Jika keraguan menguasai hatimu, itu hanya godaan syaitan yang iri akan sucinya cinta kita. Yakinkankanlah selalu dihatimu bahwa aku mencintaimu, hanya kamu yang aku sayangi…. Cintailah aku karena mencintai Pencipta-ku. Insya Allah cinta ini membawa kebahagian kita di dunia sampai akherat kelak…
Malam ini 10 malam terakhir bulan suci ramadlan. Setiap doa yang dipanjatkan terkabulkan. Saya bersimpuh dalam linangan air mata doa ‘Semoga aku dan kamu menjadi lebih baik dan tambah beriman dengan hadirnya cinta ini… semoga kita bahagia sampai tua kelak dan di akherat nanti…’
Sayang… seluruh jagad raya terdiam mendengar bisikan doa ini. Mereka-pun mendoakan yang sama pada Allah untuk kita… para malaikat-pun tersenyum merestui niatan tulus ikhlas ini…
Sayang…. Aku sungguh sayang padamu…

No comments:

Post a Comment

Silahkan ngasi komentar... bagi siapa saja...