Friday, September 11, 2009

Kita yang Semu (2)

Dalam al-Qur'an Allah menegaskan bahwa: Allah lebih dekat dengan urat nasdi kita.
Apa yang kita ketahui tentang makna "dekat" disini? Akankah dekat itu kita maknai sebagai sesuatu di depan kita?

Sesuatu yang begantung pada ruang dan waktu sangatlah relatif. Kalau diatas makna dekat kita artikan sebagai sesuatu yang membutuhkan ruang dan waktu, bagaimana kita melihat, meraba atau mencium Allah. Pernahkah kita lakukan itu? Ternyata tidak pernah. jangankan kita yang manusia biasa Nabi Musa sekalipun pingsan ketika Allah tampak dihadapannya.

Makna dekat disini bukanlah dekat sebagaimana sesuatu yang berhubungan dengan ruang dan waktu. Akan tetapi yang dekat adalah ruh dan jiwa kita. karena itulah esensi kita sebebanrnya.
Sebagaimana yang telah saya terangkan di bagian 1. Bahwasanya segala yang tampak dan yang kita kenal di dunia hampa adanya.

Tidaklah salah ketika Allah menjelaskan bahwa: Tiadalah kehidupan dunia itu melainkan tipu daya belaka..."

No comments:

Post a Comment

Silahkan ngasi komentar... bagi siapa saja...