Saturday, November 28, 2009

Antara Keinginan dan Kenyataan

Banyak hal yang kita inginkan, apakah semua keinginan itu akan menjadi kenyataan?? Banyak ambisi yang membara dihati kita. Tapi apakah semua itu dapat kita gapai....???
Ternyata tidak, keinginan tak selamanya seiring sejalan dengan kenyataan. Tapi yang pasti apapun yang terjadi atas diri kita semua itu adalah yang terbaik. Terdakadang kita terlalu lemah untuk melihat keinginan yang tepat untuk diri kita. Yang sering terjadia adalah prasangka yang tidak baik pada Allah akan muncul saat keinginan kita tidak tercapai. Seolah Allah tidak dipihak kita. Apa sih sulitnya bagi Allah untuk mengbulkan setiap apa yang menjadi keinginan kita? Semuanya serba mungkin bagi Allah. Mengapa kit sering gagal untuk meraih impian.
Saudaraku.... Apakah kita tahu apa yang akan terjadi saat semua keinginan kita menjadi kenyataan? Tidak tidak bisa untuk melihat masa depan. Satu menit yang akan datang sekalipun kita tidak punya kekuatan untuk melihatnya. Oleh karena itu selalu gantungkan setiap keinginan dan cita-cita pada Dia yang Maha tahu segalanya....

Hati yang Bersih

Dalam hati yang bersih terdapat berjuta hikmah. Dalam hati terdapat banyak ma'unah.

Ya Allah ya Rabb.... Bersihkanlah selalu hati kami, dari kecintaan duniawi, dari ketidak ikhlasan dalam berbuat. Ya Allah...Kami tiada kuasa apa-apa untuk menghindari yang jelek tanpa pertolongan dari-Mu... Kami-pun tiada kan sanggup berbuat baik tanpa kekuatan dari-Mu.

Setiap saat, setiap waktu marilah kita selalu berusaha membersihkan hati ini, agar kebahagiaan dunia akherat dapat kita raih....

Saturday, November 21, 2009

Empat Karya Perubahan





Ternyata Pena lebih tajam dari pedang, tarian pena mampu merubah dunia, tarian pena mampu melahirkan revolusi. Revolusi kebudyaan bahkan revolusi peradaban. Warisan yang paling indah adalah kreatifitas, sedangkan warisan yang mampu merubah dunia adalah pemikiran yang mampu dituangkan dalam buku.
Segalanya akan berubah tak terkecuali perubahan itu sendiri (Everything will be change alhthough the change itself), pertanyaannya adalah perubahan seperti apa yang kita inginkan. Kini pembawa perubahan telah datang, dia menorehkan kara dan buah pikirnya melalui tarian pena.
A. Totabuan Syukur, sang maestro dari sulawesi utara. Ingin menggulirkan perubahan lewat sajian ceritanya yang sederhana namun penuh makna, semoga menjadi pembuka mata bagi kita.....
Tujuh Cerita perubahan akan segera diluncurkan pada Akhir tahun ini, adapun empat diantaranya bisa kita lihat.

Bukan Penebus Salah

Ternyata Kota Mabago Melahirkan Penulis baru, yang selama ini kita kenal dengan sebutan A. Totabuan Syukur, kami biasa memanggilnya dengan Bang Syukur.
Kota yang sebenarnya merupakan cikal bakal kebudayaan Sulawesi Utara ini memang tidak terlalu dikenal dipentas nasional, disadari atau tidak justru disinilah akar peradaban Sulawesi Utara.
Saat ini salah satu putera daerahnya menulis beberapa buku, salah satunya Bukan Penebus Salah yang rencanya akan di luncurnya akhir bulan ini.
Cinta dan Keinginan kadang tidak seiring sejalan, tapi siapa yang tahu yang terbaik untuk dijadikan pendamping hidup. Begitu kira-kira sekelumit isi dalam buku ini, untuk lebih jelasnya coba baca sinopsis dibawah ini:

Nurlela bukan pacar namun Dul merasa punya kedekatan batin. Mereka satu SMA di Bolaang Mongondow namun berpisah setelah Dul memutuskan untuk melanjutkan kuliah di Jawa. Perpisahan semakin terasa ketika Dul sibuk di organisasi di kampusnya. Nurlela sedikit tersisihkan. Bahkan bayangan Nurlaela lenyap ketika Dul menjadi mahasiswa penting dengan menjadi Presiden Mahasiswa.
Saat tenang datang, ketika semua kesibukan hilang dan status sebagai mahasiswa penting melayang, Nurlela kembali terbayang. Pongoibuon (keteringatan yang luar biasa) mendera Dul yang membuatnya tak kunjung menyelesaikan kuliah.
Akhirnya Dul tak tahan. Diapun pulang. Namun dia harus kecewa. Nurlela sudah menikah. Di tengah kekecewaannya muncul Fitrih, adik Nurlela, yang sudah dewasa dan sangat mirip kakaknya.


Semoga ini menjadi awal dari lahirnya Penulis-penulis baru di Sulawesi utara.

Sunday, November 08, 2009

Sang Mazhab (Romi Satrio Wahono) (1)

Menarik memang bebicara dengan orang sukses, bahan omongannya pasti bermanfaat. Saya beberapa hari yang lalu kebetulan bertemu dengan salah seorang yang saya anggap berhasil dan sukses. saya bertanya padanya apa resep untuk sukses? Jawabnya singkat dan padat. "Bertemanlah dengan orang Sukses". Begitu katanya.
Benar memang apa yang disabdakan oleh Rasulullah SAW, Jika berteman dengan tukang besi maka akan kena bau asap, jika berteman dengan penjual Misik, maka akan bau wangi...
Bagi saya yang kebetulan suka dunia komputer dan hal-hal yang berkaitan dengannya sangat mencari figur untuk dijadikan Mazhab. Kalau dalam agama biasanya ada mazhab yang di ikuti untuk dijadikan pedoman, saya rasa dalam dunia teknologi-pun berlaku hal yang sama.
Dalam kesendirian disela-sela luangnya aktifitas saya membuka lembaran-lembaran Buku karangan Mas Romi (Romi Satria Wahono), judulnya "Dapat Apa Kita dari Universitas". Pertanyaan yang sederharna tapi kedengaran Provokatif.

Kirain seperti buku yang sebelumnya pernah saya tahu, buku yang mengesampingkan Pendidikan Formal dalam menunjang kesuksesan seseorang. Pendidikan formal itu tidak penting!!! Yang penting adalah kompetensi yang dimiliki oleh seseorang, itulah yang menentukan On-Sale atau tidak.
Lain halnya dengan buku itu, Mas Romi dengan gaya bahasa yang sederhana, penuh dengan guyonan memberikan pencerahan bahwa pendidikan formal dan in-formal idealnya seiring sejalan. Istilah beliau, kemampuan Defacto dan Dejure.
Saya terus memabaca lembar demi lembar buku itu, salah satu bab menceritakan bagaimana masa-masa perjoeangan Mas Romi ketika kuliah di Jepang, yang mungkin sangat inspiratif bagi saya.
Akhirnya sampailah pada satu kesempatan saya bisa komunikasi sama beliau via telepon, ternyata orang sangat ramah dan perhatian.  Salam Perjoeangan!! (to be continued)

Saturday, November 07, 2009

Rembulan Kesiangan (2)


Wanita,
Makhluk unik penuh makna
Ada airmata, canda tawa dan malapetaka

Semua tempat adalah sekolah semua orang adalah guru. Itu prinsip calon intektual sejati.
Arman dan Abda menembus dinginnya malam ini. Menghabiskan malam bersama bururng hantu. Bunyi jangkrik bersautan. Diantara kegelapan malam ada makna dan kebijaksanaan. Bintang-gemintang yang gemerlapan, indahnya sinar sang rembulan dan lazuardi terhampar bak permadani sang di istana kedamaian. Ini, hanya bisa dimikmati dikala malam menjelang.
Sambil membetulkan tempat duduknya Abda memulai pembicaraan.
“Man, bagaimana pendapatmu tentang seorang wanita?”. Abda adalah seorang mahasiswa dikampus negeri ternama di lingkungan Malang Raya. Ia adalah teman seorganisasinya.
“Menurutku, wanita itu unik”. Jawabnya singkat.
“Keunikan dari sisi apa?”.
“Wanita itu adalah miniatur sebuah negara, kata Bung Karno untuk menundukkan sebuah negara tundukkanlah dulu seorang wanita. Karena dalam diri wanita terdapat variasi karakter yang komplek. Jangan pernah strategi yang mantap dalam perang dianggap mantap untuk menundukkan seorang wanita”.
Trus, wanita yang kayak mana yang kamu maksud. Jangan salah, banyak wanita yang punya entitas berbeda dengan wanita lainnya. Wanita dulu dengan sekarang beda loya…”.
“Sip!! Begitulah, keunikan wanita itu. Terkadang ada wanita yang tetap eksis dengan kewanitaannya. Ada juga yang melampaui batas-batas kodrat kewanitaan yang dianugerahkan Tuhan padanya”.
“Mungkin maksudmu side-affect dari emansipasi wanita. Misalkan, Margaret Teacher –Mantan Perdana Menteri Wanita Pertama didunia- dianggap sebagai ikon emansipasi itu. Yang menganggap wanita punya peranan politik yang sama dengan pria”.
Keduanya tenggelam dalam diskusi kering itu, hal ini biasa mereka lakukan mengisi sela-sela kesibukan rapat ataupun ketika kebetulan meraka ngongkow bareng diwarung kopi.
Sambil mengepulkan asap rokok dari mulutnya Abda memecah kebekuan itu. “Emm, banyak arah hidup seorang laki-laki terkadang dibelokkan oleh seorang wanita. Kita lihat banyak mahasiswa yang hanya kerjaannya main-main kesana-kemari karena sibuk kencan dengan pacarnya. Kita tahu otak perang dunia ke-2 adalah Adolf Hitler, yang ternyata setiap kebijakan-kebijakan politik destroyer-nya dipengaruhi oleh Eva Brauwn. Ataupun Bill Clinton yang hampir jatuh dari jabatannya sebagai presiden AS karena perselingkuhannya dengan Maria. Yach, begitulah wanita ternyata sangat mengancurkan idealisme kaum muda. Terutama kayak kamu tuh… karena mikirin wanita kayak sekarang ini sukanya berpuisi aja, hahaha…..”.
“Ko tahu kamu kalo ku sedang mikirin wanita.. so ngerti ja lho…!!”
“Jangan munafik uey!!! Aku tuh ga pernah lihat kamu kayak gini, sering merenung, tersenyum sendiri. Karena apa hayo!! Wong biasanya juga ada masalah pelik sekalipun kamu santai-santai aja ko… wanita manakah kiranya yang telah membuat sahabatku hilang ini kecerdasannya.. hahahahaha….”. Ledek Abda dengan gaya khas sipit matanya.
“Ga ah… biasa-biasa saja ko… kebetulan aja sekarang lagi yach gitu dech….”. Arman berusaha menutupi kegalauan hatinya selama ini. Memang jauh dilubuk hatinya sedang dilanda kegalauan. Galau, sederhana memang. Mengenal seorang wanita terkadang tidak bisa pake akal pikiran karena perasaan mengerti lebih tajam untuk mendeskripsikan hakekat seorang wanita.
“Udalah, jangan bohong keteman sendiri saja ko gitu… nyantai boss!!! Kubantu-kubantu. Coba sebutin namannya sapa, jurusan apa dari kampus mana? Ntar ku yang ngatur, ok!”.
“Ga usah, mang ga ada apa-apa ko…”.
Keduanya kembali tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Tanpa disadari momen-momen seperti inilah yang justru melatih dialektika dan kekritisan mereka dalam menganalisa masalah.
“Gimana setuju nggak kalo ku bilang wanita itu racun dalam kehidupan ini…?. Tampaknya, Abdi mengalihkan kembali ke diskusi masalah wanita.
“Kalo menurutku tidak semudah itu…”. Arman diam sejenak, mencari kata yang tepat untuk melukiskan betapa mulianya seorang wanita. “Tiada orang hebat sekalipun didunia ini yang tidak terlahir dari rahim seorang wanita. Begitu mulianya beliau sampe-sampe ketika Rosul ditanya oleh sahabat siapa yang harus dihormati pertama kali antara ibu dan bapak. Rosulullah menjawab ibu, sampai pertanyaan ketiga kalinya beliau tetap menjawab ibulah yang harus di hormati pertama kali baru kemudian bapak. Rosul juga mengingatkan bahwa surga itu ada ditelapak kaki ibu. Kasih sayangnya melebihi tingginya gunung Fuji ataupun luasnya gurun Sahara. Juga cintanya lebih dalam dari pada samudera Hindia. Setiap wanita adalah calon ibu. Jangan pernah meremehkan wanita karena memang ia diciptakan sebegitu mulianya. Perjuangan Rosul-pun banyak didukung oleh Siti Khatidjah  yang dengan ketulusan kasih sayangnya membuat beliau selalu tegar. Cuma kemudian  mengapa, dalam keluarga banyak perselingkuhan? Karena didalam rumah tangga mereka tidak menemukan kepuasan. Jangan kira mereka yang selingkuh istrinya tidak cantik. Akan tetapi kebahagiaan dan kedamaian hati tidak mereka temukan ketika berkumpul dengan sanak keluarga. Jadi, hati-hatilah memilih seorang wanita. Ia akan menjeruskanmu dalam kesengsaraan ataupun membuatmu besar dalam kehormatan…”. Begitu serius keduanya hingga Abda melongo. Keduanya kembali terdiam dalam lamunannya masing-masing. Terasa benar peran besar seorang wanita dalam perputaran hidup manusia.
Qais, rela gelar majnun (gila)  ia sandang demi mempertahankan kesucian cintanya pada Laila (-Laila Majnun, Syaik Nizami). Dalam gumam kecil Qais sering berbisik; ‘Andai pagi ini mentari enggan terbit cukuplah seulas senyummu sebagai pengganti…’. Seolah-olah sudah tiada perbedaan lagi antara gelap dan terang. Susah ataupun senang. Bahagia ataupun derita. Dalam hal ini bukan kecintaan buta Qais sebenarnya yang menjadi tolak ukur, akan tetapi betapa wanita yang dicintai atas dasar diri seutuhnya akan mampu memberikan inspirasi dan semangat dalam setiap langkah kehidupan ini.
Begitupun juga, cinta Zainudin ke diri Hayati (-Tenggelamnya Kapal Vander Wijk, Buya Hamka) yang terhalang oleh dinding adat dan kemewahan dunia telah mampu mengobarkan semangatnya untuk terus berkarya. Walau pada akhirnya Hayati sengsara karena salah ambil keputusan.

Thursday, November 05, 2009

Surga itu di Hati

Pagi yang indah, sangat indah. Betapa keindahan ini begitu menyejukkan. Andai setiap pagi selalu indah betapa dan sangat indah hidup ini.
Apa sebenarnya yang membuat hari itu menjadi indah? Apakah karena mataharinya yang berbeda? Ataukah suasana hatinya yang berbeda?
Ada orang yang meskipun ditempat yang sepi hatinya ramai, bising, pengap, penuh dengan ketidak nyamanan. Ada juga yang selalu tenang, damai walau berada dalam keramaian dan kebisingan.
Jika hati sedang kalut, semua menjadi ruwet. Jika hati sedang senang semua menjadi indah. Ternyata keindahan dan ketenangan hidup itu ada di hati yang tenang dan tentram.
Erbe Sentanu dalam Quantum Ikhlas, mempunyai metodologi menarik untuk menciptakan dan mewujudkan kesuksesan di dunia dan akherat. Beliau mempunyai istilah The Power of Positive Feeling. Bukan hanya Positive Thinking akan tetapi FEELING. Think itu di akan/otak. Sedangkan Feeling itu di hati.
Jika suasana hati senang bahagia (Positive Feeling) maka semua tampak mudah dan indah, begitupun sebaiknya.
Dalam bukunya Erbe sentanu menyertakan Software berbentuk CD untuk dijadikan latihan menciptakan dan mengembangkan Positive Feeling. Itu hanya sebagian cara saja. Yang paling nikmat dan enak adalah menjalankan panduan dan arahan yang di berikan langsung oleh Pencipta manusia. Melalui kitab suci yang diturunkannya.
Mengapa harus ada Sholat Shubuh? Sholat yang dilaksanakan pagi hari, saat akan memulai kehidupan hari-hari. Tidak lain dan tidak bukan untuk memberikan awalan yang indah dan positive di awal aktivitas itu.
Positive Feeling begitu lebih tepatnya, yang merupakan alur proses untuk menciptakan surga di hati Agar hidup ini indah dan bermakna.

Tuesday, November 03, 2009

Ku Tatap Bintang

Mengembara menggapai asa
dengan hati
dengan cinta-Nya  kubangun surgaku
dalam sunyi sendiri sepi

Monday, November 02, 2009

Cinta dan Kenyataan

Bahasa Cinta memang sulit dimengerti. Hanya cinta yang mampu mengerti bahasa Cinta. Cinta yang terucap hanya bagian kecil dari eksistensi cinta. Cinta sebenarnya hanya ada dalam hati. Tak mampu terurai dengan kata.
Sebagaimana bergantinya malam dan siang, cinta juga penuh warna. Warna pelangi.
Jalaludin Rumi: "Cinta yang Terpendam lebih dalam". orang bisa mudah bilang cinta, tapi apakah cinta itu semudah yang terucap dengan kata??
Seorang teman yang ternyata sekian lam membangun rumah cinta dengan orang yang dicintainya, akhir-akhir ini selalu terlihat gundah, dalam kekalutan dan kegundahannya kadang terlihat senyum dan tidak jarang pula raut keputus asaan tergabar diwajahnya.
Saya dengan sangat hati-hati bertanya padanya: "Gimana kabarnya May?".
dengan senyum yang dipaksakan dia menjawab: "baik2 saja.....". baik-baik saja bagaimana pikirku. Mungkin wajah bisa dibohongi tapi dapatkah orang berbohong dengan pancaran matanya?? hanya dia yang bia menjawab itu jawab bohong atau tidak, sebagai seorang sahabat saya hany bisa mendukung terhadap setiap keputusan yang dia ambil.
Saya tahu dia telah sekian lama, sedikit demi sedikit membangun pilar-pilar masa depan dengan orang yang mungkin sangat dia cintai. Tapi tampaknya, kenyataan tidak seindah dalam bayang-bayang. terlalu banyak aral yang melintang yang selalu mencoba mematahkan semangat untuk menggapai cita-cintanya.
Ketika semakin tinggi orang memanjat pohon semakin kuat pula angin yang menerpa, hanya mereka yang menjadi bahtera cinta dengan hati yang tulus dan ikhlas yang dapat melalui semua itu.
Lama saya mencoba masuk dalam fikirnya, ingin ikut ambil bagian dalam penyelesaian persoalan yang dihadapinya. Tapi saya-pun tidak bisa dengan enak begitu saja mencampuri urusan pribadi orang lain. Jika dibutuhkan saya kan datang sebagaio seorang sahabat yang selalu bersama dalam duka dan suka.
Kata orang: 'Banyak orang yang bisa kita ajak ketawa, tapi apakah semua orang mau kita ajak menangis..." hanya teman sejatilah yang bisa kedua-duanya.
"Brow!!!" Saya sapa dia sambil menepuk punggungnya. Dengan wajah lesu dia berbalik, terihat wajah tak menentu. Wajah setengah harap, setengah melupakan. Saya duduk disampingnya, dengan segelas kopi dan sebungkus rokok kita mulai curhat-curhat ria hehehe...
"Gimana seh sebenarnya hubungan kamu...?" saya mulai mengawali, siapa tahu sedikit bisa mengobati kegalauan hatinya. Dia tetap saja diam dan diam, seolah lebih suka tenggelam dalam lamunan, entah apa?.Saya juga merasa lebih bai saya diam, saya hanya berusaha merasakan apa yang sahabat saya rasakan, siapa tahu bisa mengurangi beban resah dihatinya, tapi jika dia lebih memilih tetap diam saya-pun  tiada bisa memaksa.
Saya tahu betul naik turun hubungan itu.Akhirnya perlahan tapi pasti sambil menghela nafas dalam-dalam dia mulai bercerita.
Malam kami lalui dengan santai, sesekali terdengar bunyi jangkrik terdengar sayup. Nyaring dan kadang menghilang, kesunyian malam seolah menjadi bumbu penyedap curahan hati kami, curahan resah dan gelisah akan kekasih hati dan kegalauan kehidupan masa depan. sampailah kami pada ujung cerita, yang intinya dia lagi sedang tidak enakan dengan May.
saya bingung harus bilang apa? Hanya, kata-kata datar yang mungkin bisa mengurangi kegalauan hatinya.

Friday, October 30, 2009

Tidak Butuh Syariah (7)

Pagi yang indah semoga seindah hati orang-orang terdekat. Orang terkasih, orang-orang yang selalu dihati.
Manusia itu makhluk yang lemah. makhluk yang sok tahu, makhluk sok mengerti. dan manusia itu ternyata makhluk yang serakah.
Pertanyaanya, mengapa manusia bisa lebih mulya daripada malaikat? Para malaikat saja diperintahkan oleh Allah untuk bersujud pada manusia? Itulah ke-istemewaan sebagai manusia. Dia bisa lebih mulya dari pada malaikat dan pun  juga bisa lebih rendah derajadnya dari binatang. Dalam al-Quran manusia itu bisa berada di tempat aspala safiliin (tempat serendah-rendahnya).
Malaikat kerjaannya hanya bersujud dan hanya beribadah pada Allah, malaikat tidak punya nafsu, pantas saja tidak punya sifat pengingkaran pada Allah. Sesungguhnya dalam diri manusia itu ada sifat malaikat dan sifat setan. Sekali waktu manusia bisa menjadi malaikat, tidak jarang juga manusia memiliki sifat-sifat yang ada pada diri malaikat.
Jika manusia mampu meredam dan mengalahkan sifat syaitaniahnya maka ia menjadi lebih mulya daripada malaikat, akan tetapi ketika mengikuti bisikan syaitan dengan segala nafsu syaitaniahnya maka dia akan lebih rendah dari binatang.

Friday, October 09, 2009

Tidak Butuh Syariah (6)

Beberapa hari yang lalu ada pembahasan khusus mengenai Radikalisme Islam. Yang dibahas lebih spesifik pada Masalah Jargon yang selama ini sering kita dengar yakni: "Isy Kariiman au Mut Syahiidan". Hidup Terhormat atau mati syahid. Salah satu penulisnya adalah Komarudin Hidayat.
Beliau menulis bahwa dkawah yang dilakukan dengan cara seperti itu adalah bentuk ketidak pede-an sebagian umat Islam, mau melawan dengan cara Konfrontasi tidak  punya kemampuan dalam segi persenjataan. Sepemahaman saya, intinya beliau kurang setuju dengan cara perjuangan semacam itu.
Hal ini kembali lagi dengan fenomena orang beragama yang cendrung variatif, cenderung berbeda-beda sesuai dengan ilmu dan pemahamannya masing-masing.
Demikian juga dengan wacana Syariah itu sudah tidak perlu lagi digunakan dalam rangka pencapaian maqam yang lebih tinggi, hal itu adalah buah pengalaman dan keyakinan sebagian orang, sesuai dengan ilmu dan pemahamannya masing-masing.
Terkait dengan kegalauan hati yang saya curhatkan dengan seorang alim beberapa hari sebelumnya, akhirnya beliau menanggapi:

Basic Value adalah nilai-nilai yang digunakan untuk mengatur manusia. Ia bersumber dari informasi (petunjuk) yang diberikan oleh Allah dan rasul-Nya. Dalam penerapan untuk kehidupan manusia memang harus dijabarkan agar menjadi lebih operasional. Saya setuju hal ini disebut "islami." Namun, saya tetap memahami, bahwa hal ini merupakan bagian/komponen dari sistem besar "dienullah."

"Tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku." (QS. Adzariyaat : 56). Untuk dapat memenuhi tuntutan ini, kita harus mengacu pada sistem "dienullah." Jadi bukan menurut rekaan kita sendiri, apalagi dalam hal yang berhubungan langsung dengan Allah SWT.

Dalam hal yang berhubungan dengan kehidupan, Allah sudah menetapkan hukum yang diberlakukan untuk alam semesta. Rinciannya yang lebih dalam, manusia harus menggalinya untuk menemukan fenomena/gejalanya. Hukum Allah adalah eksak, konstan, dan obyektif. Dengan demikian, hukum (sunatullah) itu dapat dipergunakan sebagai acuan dalam menjalani kehidupan atau mengelola alam ini.

Tetapi kemampuan manusia adalah terbatas, sehingga variabel-variabel alam yang mampu diidentifikasi tidaklah sempurna. Maka, hasil upaya manusia untuk mengatur alam ini adalah bersifat pendekatan (approach) yang akurasinya tidaklah sempurna. Sehingga apa yang kita terapkan dalam kehidupan adalah masih terus dilakukan penyempurnaan untuk mendekati kesempurnaan, walaupun mungkin tidak akan pernah dicapainya.

Nah, jadi yang penting bukanlah bagaimana kita berdebat tentang definisi, sebab definisi adalah suatu cara yang dilakukan oleh manusia untuk memudahkan dalam memahami sesuatu. Tanpa definisi, kita sulit untuk memahami sesuatu.


Wednesday, October 07, 2009

Video Kemurkaan Gempa Sumatera barat

Baru saja saya mau OL. ada sms masuk: "Mas Saya dengar kabar di Jatim akan ada Gempa, orang-orang Ponorogo udah pada ngungsi". kaget juga saya ketika mendapat sms seperti itu, bagaimanapun sebagai manusia biasa saya masih ingin hidup lebih lama lagi kalau bisa seratus tahun lagi.
Subhanallah... baru beberapa menit OL teman saya ngasi tahu ada Video amatir yang direkam orang yang ingin mendokumentasikan atap rumahnya yang roboh. ternyata, dalam rekaman video yang mungkin menggunakan HP itu terlihat Awan tampak seperti wajah orang yang geram, murka, marah besar. Saya tidak dapat menyimpulkan apakah gerangan, yang jelas begitu saya melihat video itu bulu kuduk saya merinding, takut samape saya gemetar.


Bagi teman teman yang ingin mendownload atau hanya sekedar ingin melihat videonya silahkan lihat di Wall Facebok saya,http://www.facebook.com/home.php?ref=home#/andi.tamam?ref=nf

untuk mendowload ke dalam hard disk harus di tambah ad-on dulu di browser Anda. untuk pengguna mozila link dibawah ini alamat downloadnya.
https://addons.mozilla.org/en-US/firefox/addon/9614


Semoga menjadi pelajaran untuk kita Bersama...

Tuesday, October 06, 2009

REMBULAN KESIANGAN (1)


SECERCAH ASA DI PAGI BUTA


Tetes embun dipucuk dedaunan
Sejuk…nan menyegarkan
Itulah harapan
Tapi,
Cinta dan Keinginan
Tidak selamanya seiring sejalan

Allahuakbar…. Allahuakbar….. adzan sayup-sayup terdengar merdu memanggil orang-orang yang beriman untuk segera bersimpuh dikeharibaan Tuhan-nya. Memeluk asa diantara kemabukan akan ciptaan-Nya. Mengawali hidup hari ini dengan semangat untuk meraih cita dan cinta.

Orang bilang berlomba-lombalah bangun dan beranjak sebelum ayam berkokok agar rizkinya tidak keduluan dimakan ayam. Ilustrasi sederhana orang desa. Sebenarnya dibalik ungkapan sederhana itu ada pesan moral untuk kita agar lebih bisa menghargai waktu. Sabda Rosul : ‘Waktu Bagaikan Pedang. Jika kamu tidak memotongnya maka kamu sendirilah yang akan terpotong’. Demikian mulia pesan orang tua itu.

Kabut kota Malang masih bergelayut, menutupi keindahan kota. Bagi anak kos, pagi adalah waktu yang paling tepat untuk lelap dalam buaian mimpi. Padahal, kesegaran udara pagi, menurut orang tua bisa mengawetkan badan. Memang aneh tapi nyata, mereka mestinya lebih berfikir kritis dan realistis. Merekalah yang sering kali menamakan dirinya insan intelektual, cerdas kritis terhadap persoalan-persoalan sosial aneh, bagaimana mungkin orang sakit dapat menyembuhkan penyakit. Yach, begitulah mahasiswa walaupun tindakannya salah masih dianggap benar apalagi tindakan mereka benar. Sampai saat ini tidak ada orang yang berani menyalahkan mahasiswa. Karena tidak dapat dipungkiri hampir setiap peralihan kekuasaan di negeri ini tidak ada yang tidak melibatkan mahasiswa. Betapa mahalnya harga mahasiswa. Makanya banyak aktivis yang molor kuliahnya mungkin karena alasan ini. Padahal hal ini kontradiktif dengan cara berfikir kritis dan intelektualis.

Dinginnya pagi tidaklah membuat surut Arman untuk menghadap Pencipta-nya. Baginya, kesuksesan mengalahkan rasa ngantuk dan malas di waktu pagi adalah awal dari kesuksesan hari ini.
“Eeeeemmmm…!!! Dingin sekali pagi ini…”. Gumamnya.
Setiap kali bertemu pagi ia selalu berharap dalam rangkaian harapan dan impian. Manusia hidup karena punya mimpi. Setiap apapun yang ia lakukan adalah bentuk nyata dari usaha mencapai mimpi-mimpi itu.
Seperti biasa untuk menjaga kebugaran dan kesegaran tubuh Arman selalu menyempatkan diri untuk menghirup segarnya udara pagi sambil lari-lari seputar kota Malang. Kebiasaan ini telah dijalaninya sedari SMP sejak ia ikut di karate.
Namun sejak semester akhir kuliahnya terkadang kebiasaan ini terlewatkan karena seringnya tidur larut malam. Habis subuhan selimut teballah yang menjadi temannya sampai matahari menyapa.
“Assalamu’laikum…..”. seucap salam keluar dari bibir Arman pertanda pamitan pada Tuhan-nya setelah perjalanan subuhnya. Aneh, ada rasa yang beda pagi ia rasakan. Padahal sebelum tidur semalam ada banyak kegundahan dihatinya. Terutama masalah keyakinannya memandang dan memilih seorang pendamping hidup. Baginya, hidup ini hanya sekali. Pendamping hidup-pun harus sekali untuk seumur hidup. Hakekat pendamping hidup itu adalah separuh hati yang terbelah. Menjadi satu dengan cinta sebagai jembatannya. Perjalanan hidupnya akan dijalani berdua. Susah senang bersama. Semua orang mau diajak tertawa tapi apakah semua orang mau diajak menangis. Sedang kehidupan itu fluktuatif, kadang susah kadang senang. Siapakah dia yang mampu selalu tersenyum tulus penuh kasih sayang dalam duka derita dan tawa bahagia. Dialah isteri solehah sang bunga surga.
Pagi ini, dia seolah sangat dekat dihatinya. Begitu dekat. Hingga kedekatan itu tidak mampu ia ungkapkan lewat kata-kata.
“Jen, hayo berangkat!!” Ajaknya sambil menarik selimut Jenny.
“Si’ Bos!!! Masih ngantuk…” suara lirih perlahan tenggelam kembali bersama matanya yang terpejam.
“Dah jam berapa ini..? Hayo!!!”
Tak lama kemudian Jenny bangkit kekamar mandi. Setelah bercumbu dengan yang Maha Indah keduanya berangkat menggapai sisa-sisa fajar diantara kabut tipis yang masih bergelayutan. Memang indahnya pagi melebilihi keindahan-keindahan yang dibuat manusia.  Segar, anggun. Bunga yang semalaman kuncup dalam selimut dingin kini mekar dalam pelukan mentari pagi. Kicauan burung adalah irama merdu menyambut rona merah mentari.
Disinilah harapan bersemi.
Setelah muter-muter selama beberapa menit keduanya tampak kelelahan. Keringat mulai bercucuran. Merekapun pulang.
“Ah… Segarnya!!”. Arman  menikmati setiap kucuran air yang membasahi tubunya.
oooo0oooo

Thursday, October 01, 2009

Cinta itu Nikmat

Siapa yang tidak tahu cinta? Apalagi anak muda, semua bicara tentang cinta. Andai cinta itu tiada, mungkin kita tiada kan lahir kedunia...? Kita ada karena buah cinta dari Adam dan Hawa.
Tapi terkadang hati terasa hampa, ketika kita kecewa akan cinta. Jangan salah, cinta itu bukan hanya pada dia, dia yang kita cinta, dia yang membuat hati terpesona, dia yang telah membuat kita jatuh cinta.
Ada cinta tanah air, cinta orang tua, cinta sahabat.
Suatu hari saya jalan-jalan. Sekedar melepas lelah setelah dari pagi dikejar target. Kebetulan ada Yunior yang ngajak ketemuan. Satu angkatan dibawah saya. Kata sih akut banget...
"Den, ada apa ko kayak bingung banget...?' Tanyaku pada dia.
"Ini mas, mau nanya-nanya...". Saya tahu maksud dan tujuannya ngajak ketemuan, pasti dia ada masalah.
Kami dari dulu biasa saling membantu, maklum hidup dirantau orang, teman melebihi saudara.
"Udalah...kamu ne kayak masih baru kenal saya saja..". Paksaku
Aden masih diam seribu bahasa, mengembara dalam pikirannya sendiri. Zoon Policon Animal, gitu katanya orang. Manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia yang lain.
Aden tampak ragu-ragu, apa mungkin masalahnya karena terlalu privasi?? mataku terbentur pada orang-orang yang lalu-lalang... Bergandengan tangan, mesra sekali... Dunia milik berdua, mungkin hantinya bilang begitu. Aneh ya perempuan yang dengan status pacaran saja sudah sebegitu dekatnya. Yang saya tahu dalam pola hubungan apapun selama tidak resmi tetap perempuan yang dirugikan. Terkadang mengatasnamakan cinta dan kasih sayang semua bisa dilakukan... Kasian sekali, makanya sejak dulu saya ingin kalau punya anak perempuan tidak mau dikuliahkan diluar, apalgi tanpa kontrol. Kuliah di pesantren saja, tahun 2009 sudah kayak gini apalagi kalau sudah anakku tua nanti, entah kayak apa?
Lama kami saling diam terpaku dalam bisu... (Bersambung)

Tuesday, September 29, 2009

Purnama di Balik Jendela (1)


Gagal Berkembang Part 1

Kembang mulai berjatuhan, padahal baru kemarin sore rasanya engkau merekah. Dahan patah akan muncul pucuk baru. Sekarang kaya, siapa tahu besok sengsara. Jika kali ini nestapa siapa tahu besok kita bahagia. Kembang itu berjatuhan, kemarin indah sekali bila beradu dengan tatapan mata. Senja di lembah jingga. Warnanya surut, meredup. Padahal tadi pagi, alam ini indah, terang, bersinar. Malampun menjelang, wajah alam sembunyi dibalik kegelapan. Malam semakin larut, gelap, pekat. Jiwapun serasa sepi, sunyi sendiri seolah tanpa arti. Putus asa, menderita, hampa. World is nothing. ‘jangan takut akan gelap, malah kegelapan yang paling pekat sekalipun ketika menjelang cahaya, saat-saat fajar menyingsing. Itulah kehidupan baru, harapan baru. Kehidupan baru.
Mas, apa kabar...?”. Satu sms masuk dalam inbox-nya Rahman. Seolah kembali ke masa beberapa tahu yang lalu. Masa-masa dia aktif di kegiatan kemahasiswaan. Masa-masa dia aktif berorganisasi, jadi aktifis. Pada waktu itu dia terobsesi dengan kata Bung Karno: ‘Untuk menaklukkan sebuah negara, taklukkan dulu seorang wanita...’. sang Proklamator kemerdekaan itu memang dikenal banyak punya perempuan. Mungkin benar kata orang, semakin seseorang banyak berfikir, maka hal itu seiring dengan naiknya nafsu libido. Makanya mungkin mengapa kebanyakan para pejabat tinggi hanya punya satu istri. Satu dirumah, satu ditempat dinas, satu di Surabaya satu di Jakarta.
Terlepas apapun alasannya, yang jelas jarang orang yang mau diduakan. Jarang orang yang mau dipoligami.
Rahman masih menatap isi pesan itu, sangat jelas wajah si pengirim terbayang dipelupuk matanya. Seorang wanita yang seksi, cantik, putih mulus. Orang yang tidak kesem-sem melihat wajahnya mungkin sedang lelap dalam mimpi, atau sedang sakit. Karena begitu cantiknya hingga teman-teman cowoknya pada waktu itu pada naksir semua. Kalau masih normal wajahnya akan selalu membayang. Dia bagaikan titisan peri dari khayangan diciptakan untuk menyebar pesona keindahan.
Di bibirnya tersungging senyum kecil. Entah apa arti senyuman itu? Yang jelas dia hanya terpaku.
Tak lama kemudian, Siska Calling.... HP di tangan Rahman berdering. Mendendangkan lagunya Naff ‘Akhirnya kumenemukanmu’. Rahman masih tetap diam tanpa reaksi.
Satu pesan dterima, ‘Mas ko g dbls ce... tlp g diangkt...’
Saat-saat seperti itu dalam beberapa bulan terahir ini sangat sering Rahman alami. Siska selalu SMS, calling. Awalnya Rahman meladeninya. Paling tidak tali silaturrahmi tidak boleh terputus. Tapi lama kelamaan terasa capek juga, telpon hanya sekedar untuk bercerita tadi malem makan di ini, belanja di itu, jalan-jalan kesini dan kesitu.
Dulu, Siska dan Rahman sempat saling suka. Walaupun tidak pernah ada kata cinta dan sayang perilaku mereka tidak bisa dibohongi. Lidah perbuatan lebih tajam dari pada lidah kata-kata. Rahman, juga enggan mengutarakan itu secara verbal. Sudah sama-sama dewasa, sudah sama-sama maha, mahasiswa maksudnya hehe...
Rahman akhirnya mau mengikat hubungan kasih itu dengan resmi ada hitam diatas putih, ada penembakan. Ternyata satu hari sebelum hari yang direncanakan Siska sudah jadian dengan Abdi, mahasiswa luar Jawa yang secara penampilan, status ekonomi dan sosial melebihi dirinya. Dia hanya bisa jalan kaki ke kampus, Abdi sudah punya kaki empat.
Walau serasa sakit dan perih dia terima kenyataan itu dengan senyum. Jodoh tidak akan kemana. Jika memang dia jodohku kata Rahman suatu saat dia akan kembali, sejauhauh merpati terbang dia kembali kesarangnya jua. Inilah yang terbaik. Cuma hal tidak bisa diterima oleh Rahman muncul gosip bahwa dirinya mengejar-ngejar Siska. Memaksakan cintanya. Betapa malu Rahman pada saat itu, apalagi teman-teman seangkatannya hampir kenal semua. Ironisnya, Siska-lah yang menyebarkan gosip tidak enak itu.
Setelah beberapa tahun ini, ternyata Abdi pulang ke kampung halamannya. Janji untuk menikahi Siska sampai detik ini tiada kabar berita.
“Brow! Eman-eman lho... cantik...”. Kata Veri sambil menepuk pundaknya. Mereka berdua akrab sejak Ospek dulu, kebetulan satu kelompok.
Rahman hanya tersenyum, lidahnya masih tak mampu mengucapkan kata-kata.
“Waduh jangan-jangan dah beda selera sekarang. Suka sama tante-tante...”. Ledek Very. Very tahu betul cerita sebenarnya antara Siska dan Rahman.
“Gimana lagi Ver, sekarang sudah waktunya kita menata masa depan. Sampai kapan hidup ini kita lewati main-main....”.
“Hoho! Bijak sekali....”.
“Sangat mungkin aku menjalin kasih dengannya, sangat mungkin aku menikahinya dan sangat mungkin aku mempermainkannya. Membangun hubungan hanya untuk kesenangan sesaat... tapi arti semua itu? Bila bangunan cinta yang saya bangun jauh dari ketulusan, jauh dari kesetiaan....”. Keduanya terdiam, tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Very walau terlihat cengengesan sejak Bapaknya meninggal kedewasaannya terasa banget. Biasanya suka dugem, sekarang lebih suka menghabiskan kejenuhannya dengan mengaji. Kemudian Rahman melanjutkan:
“Kita akan merasakan nikmatnya cinta ketika mencintai seseorag dengan hati. Bukan dengan akal dan nafsu... mencintai dengan akal akan berakhir pada untung rugi, kalau menguntungkan jalan terus, kalau merugikan cukup sampai disini. Jika mencintai karena nafsu akan berkhir dengan kesengsaraan. Lihat orang-orang disekitar kita, dengan dengan alasan cinta menghalalkan segalanya. Akhirnya tunas-tunas muda gagal merekah dan berkembang....”.
“Memang seh... saya sudah merasakannya...”. Kata Very lirih, dia teringat kisah cinta-nya yang sad-ending. “Kebahagiaan itu ternyata dihati... maka kalau mau bahagia dalam bercinta, bercinta-lah dengan hati...”.


Tiada yang lebih aneh daripada masalah cinta. Jika hati sudah bilang cinta orang bilang apapun yang ada hanya cinta. Orang bilang secantik apapun kalau hati tidak cinta semuanya serasa hampa. Kataorang cinta itu aneh tapi nyata. Orang yang mencintai dan dicintai mempunyai arah resonansi. (Bersambung)

Malang Undercover (1)

Manusia diciptakan berpasang-pasangan. Begitu juga dengan kehidupan ini, ada malam ada siang. Ada sedih ada bahagia.. Ada lapar ada kenyang. Ada orang kaya ada orang miskin. Yang paling paling adalah kemiskina mentalkada Yudi Latif dalam pembahasannya di Jawa Pos tentang Isy Kariman aumut Syahidan. Orang yang mengalami kemiskinan mental spritual tak mampu melihat hal positif dalam hidupnya, tak mampu kompromi dengan masa lalu. Memang Kefakiran itu dekat dengan kekufuran, tapi yang lebih parah adalah miskin mental-spritual, walau secara materi sudah berkecukupan akan tetapi jiwanya hampa, kosong, semuanya tanpa arti. Kebahagiaan sesungguhnya ada di hati. Mengapa harus ada miskin dan kaya? Mengapa dia miskin dan yang lain kaya? Itu adalaha rahasia Tuhan katanya.
Sudah jam 01.00 dini hari mengapa saya masih tidak dapat tidur? Padahal sudah sejak jam 21.30 tadi saya berusaha memejamkan mata ini. Ternyata perutku keroncongan, kata orang tua kalau perut sedang kosong isinya adalah amarah. Dari tai saya ingin marah terus. Tapi marah pada siapa? Orang tua karena beliau tidak mengirimku uang bulanan? Atau pada Tuhan?
Tuhan yang Maha Agung, apa sih sulitnya buat Kamu untuk memberiku makanan malam ini.... Tuhan saya lapar, Tuhan saya tidak punya rokok.... Tuhan saya tidak dapat tidur.... jawabannya hanya dingin yang semakin menusuk. Ku teguk air dalam botol disampingku. Berharap dapat membohongi perut agar tidak selalu meminta diisi. Dalam tanya dan bayang semu akhirnya terlelap juga.
Pagi-pagi sekali Andika pergi ke Komisariatnya. Berharap ada sesuatu yang dapat dia makan. Biasanya ada sisa-sisa makanan tadi malam.
Begitu sampai di halaman komisariat dia langsung disambut Rohli adaik tingkatnya.
“Gimana kabarnya mas...?”. Rohli langsung saja menyeruduk menyambar tangan Andika.
“Baik-baik saja....”. kata Andika pelan.
“Lho tangannya ko dingin... semalem begadang ya....”.
“Iya... seperti biasa....”. seperti biasa yang saya maksud adalah kebiasaan para aktifis yang senangnya begadang. Walau hanya sekedar cangkruan diskusi ringan atau ada persoalan yang di bahas.
Kadang Andika sedikit tertawa dalam hati ketika dia dan teman-temannya berdiskusi “Tentang kemiskinan di kota Malang dan upaya Pengentasannya”. Bagaimana mau mengentaskan kemiskinan orang wong kita sendiri saja masih miskin....” Gumamnya dalam hati. Biasa-lah aktifis sok idealis.
“Monggo, monggo Mas silahkan masuk...”. Rahli menarik tangan Andika.
Andika hanya diam.
Seperti biasa senior kalau datang ke komisariat adalah tugasnya yunior untuk menjamu. Menjamunya beda, mereka minta uang untuk dibelikan kopi dan rokok atau Mie Instan, menjamunya mereka yang masak-masak senior tinggal nunggu jadi.
‘Wah... Hmmmm...’ Andika kelihatan bingung. Yang ada di dompetnya hanya ongkos untuk balik ke Cabang. Rohli sudah memasaka air, dia semakin bingung.
Akhirnya tanpa sepengetahuan Rohli dia keluar menuju warung di sebelah gang masuk.
Sang pemilik warung baru saja membuka warungnya. Andika ingin ngutang rokok, kopi dan beberapa Mie Insan. ‘Tapi kan masih barusan buka....’. gumamnya dalam hati. Dia melangkah terus ke ujung jalan, disana juga ada warung, kebetulan yang punya kenal dan akrab dengan Andika.
“He...! Bos nyopo kabare...!!?”. Pemilik warung menyambut dengan wajah segar berbinar. “Lama ga kelihatan wes kerjo ta...?”.wah kerja gimana lulus saja masih belum.
“Ini Bos, saya sekarang tinggal di Basuki Rahmat...”.
“We... kerjo di sekitar sana ta? Ngono ga ngasi kabar blas...”.
Setetah sekitar seperempat jam basi-basi Andika berhasil ngutang sebungkus rokok, dan mie Instan.
Hampir seharian dia berada di komisariat. Ketika mentari sudah mulai meredup dia kembali ke Cabang. (Bersambung)

Tidak Butuh Syariah (5)


Albert Einstein dianggap manusia tercerdas di Abad 20. Dengan teori reltitivitasnya. Mengatakan “Saya tidak-lah lebih cerdas dari manusia pada umumnya. Tapi rasa ingin tahu tahu saya lebih dari manusia pada umumnya”. Rasa tidak puas merupakan kata kunci penting dalam perjalanan karier seorang Einstien.
Tidak puas, saya lebih sepakat kata tidak puas diatas hanya di khususkan dalam rangka mencari ilmu. Karena kalau untuk semua hal akan melahirkan manusia-manusia serakah yang tidak pandai bersyukur. Dalam al-Quran disebutkan kerusakan yang terjadi baik di darat ataupun di laut adalah ulah tangan manusia.
Manusia diberikan akal fikir yang membedakan dengan hewan. Andai manusia tidak punya akal maka  dia tidak ubahnya seperti hewan. Bahkan lebih hina lagi.
Hari selanjutnya saya buka jawban beliau di FB. Sebagaimana berikut:
Jangan beranggapan bahwa "sistem" adalah selalu berkaitan dengan kepentingan manusia. Di dalam sistem ada komponen fungsional, mekanisme, aturan (hukum), energi, interaksi, dan lain-lain. Semuanya harus berfungsi untuk mencapai tujuan sistem itu.

Alam semesta adalah merupakan sebuah sistem yang diciptakan oleh Allah. Keharmonisan terwujud (sesuai kehendak-Nya) jika seluruh komponen, mekanisme, hukum dan interaksi antar komponen berfungsi. Jika salah satunya tidak berfungsi, maka hancurlah (minimal terganggu) sistem alam semesta itu.

Untuk menuju kebahagiaan sejati (menuju kepada-Nya) tidak mungkin manusia mencarinya sendiri, karena manusia tidak akan pernah tahu. Allah yang mengetahui jalan sebenarnya, maka Dia menunjukkan kepada kita melalui Dienullah itu. Inilah yang disebut sistem.

Jadi, sistem jangan dipersempit hanya pada hal yang berkaitan dengan kepentingan manusia, apalagi buatan manusia. Sekali-kali tidak!



Tapi ada yang janggal, pertanyaan baru muncul lagi. Memang Allah yang Maha Mengetahui yang terbaik untuk manusia. Ibarat, sebuah mobil yang paling tahu perawatannya adalah produsen mobil itu, Allah melebihi produsen itu. 


Sistem yang dimaksud tidak hanya yang berkaitan dengan Allah akan tetapi juga dalam kehidupan di dunia ini.
Jadi kesimpulannya tetap sistem yang dimaksud itu ada  integrasi Hablumminallah dan Hablumminannas, hubungan horizontal dan Vertikal.
Nabi Muhammad suatu hari pernah mengunjungi suatu masyarakat. Salah seorang dari mereka bertanya: Bagaimana tatacara menanam pohon kurma. Beliau menjawab “Kamu lebih tahu tentang urusan duniamu” (Hadits Bukhori)
Jadi, tetap yang lebih tepat dalam hal ini meletakkan Basic Value dalam urusan duniawi, bukan dengan sebuah sistem. Apalagi disebut dengan sistem syariah. Apakah tidak lebih tepat sistem yang islami?
Pernah suatu hari saya bertemu dengan seorang sahabat. Dia mengkritik pakaian saya, katanya bukan pakaian Islam. Pakaian Islam menurut dia adalah berjubah, bergamis. Kemudian saya balik bertanya; “Bukankah Abu Jahal, Abu Lahab dan orang-orang kafir Quraisy di Mekah dan Madinah dulu juga menggunakan Seraban dan gamis? Basic value dalam Islam dalam hal berpakaian adalah menutupi aurat. Bukan baju koko, bukan gamis. Baju koko adalah pakaian khas China sedangkan gamis pakaian ala Arab. Kalau tidak salah di Arab-pun banyak orang kafir.
Kembali pada persoalan syariah, menurut hemat saya, seorang muslim harus memakainya sebagai suatu rangkaian keberagamaan. Tapi untuk urusan ibadah mahdah digunakan secara tekstual sebagaimana yang diwajibkan. Karena pada dasarnya semua ibadah itu haram kecuali yang telah diperintahkan/ditetapkan. Sedangkan untuk pola hubungan horizontal tetap menggunakan Islam sebagai Basic Value, nilai-nilai Islam yang di pake. Bukan meletakkan Islam sebagai suatu sistem.
Saya sepakat kalau sistem yang dimaksud untuk rangkaian hubungan Vertikal.

Monday, September 28, 2009

Tidak Butuh Syariah (4)

Kemudian beberapa hari kemudian saya konsultasikan ini dengan seorang yang saya anggap punya pengetahuan banyak dalam hal agama. Tapi sayang karena keterbatasan waktu kami masing-masing, kami tidak bisa mendiskusikan ini face to face. Akhirnya saya kirimkan sebuah Message lewat FB. Yang bunyinya:
"Assalamualaikum Pak, Pak...beberapa hari yang lalu saya berkunjung ke seorang kyai, kayaknya bagi beliau syariah itu tidak butuh lagi. Selengkapnya saya tulis di blog saya Pak di tamamcorp.blogspot.com atau di tamamcorp.wordpress.com
Mohon sarannya Pak..
"



Hari berikutnya saya lihat jawaban beliau di FB. Bunyinya:


"Wa'alaikum salam wr. wb. Dienullah adalah jalan hidup (pedoman hidup) yang diberikan untuk manusia, agar manusia bisa meraih kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Dienullah adalah suatu sistem. Sebagai suatu sistem, jika salah satu komponennya tidak berfungsi, maka tidak lagi bisa disebut "sistem." Syari'at, ma'rifat, hakikat, dan lainnya adalah merupakan komponen dari sistem Dienullah "Islam." Jika salah satu komponen ini tidak berfungsi, katakanlah syari'at, maka sebutannya bukan lagi sistem "Islam."

Nah, penafsiran pak kiyai yang sampeyan kemukakan tadi lebih bersifat rekaan beliau. Beliau menganggap, bahwa melalui rekaan beliau akan didapatkan kebahagiaan sejati. Padahal beliau adalah makhluk relatif yang sangat serba lemah. Dengan berbekal kelamahannya, beliau mencoba menerka-nerka jalan menuju kebahagiaan sejati. Mana mungkin akan dapat mencapainya? Yang Mutlak (Absolute) tidak bisa dijangkau oleh yang relatif. "Dia (Allah) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai." (QS. AL Anbiyaa' : 23).

Manusia seringkali tidak menyadari. Mereka sering protes dan mengadili Allah, karena menurut persepsinya Allah itu tidak adil, kuno, kejam dan lain-lain. Padahal mereka itu hanyalah sekedar makhluk yang tidak tahu apa-apa dan sudah berani menilai Allah. Jangankan menilai dan mereka-reka, bertanya saja pun tidak bisa. "Pertanyaannya" tentang apa yang diperbuat Allah selalu dibatasi dari persepsi keterbatasannya.

Dalam kasus ini, ketika kita mencoba mencari jalan sendiri menuju kepada-Nya, sudah dipastikan tersesat. Sebab dimensi kita adalah dimensi relatif. Jadi yang berhak menunjukkan jalan itu adalah Allah sendiri, bukan manusia (walaupun dia mengaku dirinya sangat hebat). Kita hanya bisa menjalani, ditanyai apa yang sudah kita jalani dan mengapa kita menjalani. Itu saja.

Ketaatan seorang hamba Allah (Abdullah) jangan dikotori oleh upaya-upaya menyaingi majikan. Karena kita tidak akan pernah menjadi majikan. Kita adalah Abdullah.



Saya sangat sepakat dengan jawaban itu tapi Lagi-lagi saya muncul pertanyaan baru.
Dalam jawaban itu disebutkan bahwa: Dienullah adalah suatu sistem. Pertanyaan saya seperti dibawah ini:
"Saya Kurang sepakat kalau Dienullah (Agama Allah) itu adalah sebuah sistem. Akan tetapi alangkah lebih tepat jika merupakan BASIC VALUE. Kalau sistem itu bisa berubah, Kalau sistem itu adalah perangkat yang telah ditentukan sesuai kebutuhan manusia pada zamannya, saya sepakat jika sistem yang dimaksud hanya ibadah Mahdah atau lebih tepatnya hubungan Vertical (Hablumminallah) seperti halnya sholat. Yang ditentukan syarat rukunnya. Akan tetapi jika hubungan horizontal (Hablumminannas) Dienullah dalam hal ini merupakan Basic Value. 
Satu misal, dalam dunia perekonomian, alangkah lebih tepat jika di sebut sebagai EKONOMI ISLAMI dari pada EKONOMI SYARIAH? Karena kalau Ekonomi syariah adalah sebuah sistem baku. Kita tahu undang-undang dan hukum-hukum Islam itu sudah dicetuskan sekitar 15 Abad yang lalu, yang pada waktu itu perekonomian tidak seperti sekarang. Mungkin pada waktu itu belum ada yang namanya Bank dan sistem perekonomian seperti sekarang.
Sistem terus berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban manusia. Kalau Islam (Dienullah) itu sebuah sistem dalam hubungan Horizontal maka Islam tidak akan diterima sepanjang zaman. Mungkin pada waktu diturunkannya sangat relevan tapi saat ini??
Mohon maaf bukan maksud Mujadalah, saya hanya ingin mencari penawar akan kerisauan hati... dan dalam hal ini bukan bentuk kesetujuan dengan SEKULARISASI yang pernah di gagas oleh Alm. Noer Cholis Madjid.
Mohon jawabannya Pak...

Tidak Butuh Syariah (3)

Kami semua diruangan itu diam... saya yakin orang-orang disekitarku sudah mengamini itu. tapi jiwaku tetap menolak. Bagaimana-pun syariah itu adalah rangkaian keagamaan yang Kaffah. Yang saya fahami, puncak dari Sufistik dan pengamalan Islam secara Kaffah itu adalah Nabi Muhammad SAW. Beliau masih menggunakan syariah. Dalam al-Quran jelas-jelas disebutkan bahwa Para Rosul itu adalah suri tauladan yang baik (Uswatun Hasanah).
"Setahu saya sholat itu dalam al-quran diwajibkan, bukan hanya itu banyak hal-syariah yang di jelaskan dalam al-Quran karena memang Sumber syariah adalah Quran, Hadits baru Ijma' Ulama...". Saya mencoba memecah keheningan itu.
Beliau masih tetap tersenyum, dari wajahnya kelihatan sangat meyakini apa yang beliau katakan dari tadi. Dengan perlahan beliau menjawab: "Al-Quran itu hanya sebagian saja dari ayat-ayat Allah. Masih ada banyak ayat lain yang tidak tertuang dalam al-Quran...".
saya bingung dengan jawaban itu, apa kaitannya dengan tidak menggunakan syariah...??
"Setahu saya, ayat Allah itu ada Ayat Qur'aniyah dan Ayat Kauniyah. Ayat yang tertulis dalam al-Quran dan ayat yang ada di alam raya ini...Setahu saya semuanya tidak ada yang melarang menggunakan syariah...".
Dalam pikiranku berkecamuk rasa antara setuju dan tidak, tapi lebih banyak tidak setujunya. Karena dari tadi beliau sedikit dalil al-Quran dan Hadits yang beliau sampaikan. Saya tahu beliau sangat tahu banyak tentang dalil-dalil itu karena beliau lulusan Al-Azhar Mesir. Yang ada lebih banyak mengeluarkan perumpamaan-perumpamaan. Sedangkan sudah jelas dalam Islam, ketika kita bingung untuk menentukan suatu hukum kembalilah ke Al-Quran dan Hadits setelah itu baru Ijma' Ulama.
Sekitar, jam 02.00 kami pulang. Keadaan sangat dingin mencekam. Serumit dan Seruwet pikiranku... Dengan pertanyaan yang belum terjawab: "Apakah karena saya yang belum sampai ke Maqam beliau, atau bagaimana...?
Wallahua'lam

Kitab Digital Gratis, Al-Maktabah Al-Syamilah


Kitab Digital Gratis Al-Maktabah Al-Shamilah


Assalamualaikum Wr. Wb.


Kitab tidak ubahnya seperti buku, dalam bahasa Arab-nya Kitaabun, berasal dari Kataba (menulis) Yaktubu (sedang atau akan menulis) Kitaaban (tulisan). Cuma kata-kata kitab . pada dasarnya kitab sama saja dengan buku biasa. Kalau kita ambil pengertian kitab diatas kitab itu adalah buku. Dalam bahasa Indonesia tidak punya kata asli untuk kitab, kata kitab diadopsi dari bahasa Arab. Jadi, kitab dan buku sama saja.


Ko jadi nglantur ya padahal sebenarnya disini saya Cuma ingin ngasi tahu bahwa ada software kitab yang berisi sekitar 6.688-enam ribu enam ratus delapan puluh delapan- Kitab digital (ini yang saya menurut seorang teman sudah ada tambahan sekitar 2000 kitab lagi). Kita bisa mencari jawaban terhadap satu pertanyaan dengan mengetikkan satu kata kunci saja. Misalnya, mau mencari kata perempuan (Annisa’), ketik kata itu di kolom pencarian maka akan muncul pembahasan-pembahasan mengenai perempuan, tidak berhenti disitu saja, kita-pun bisa mencari pembahasan di kitab yang biasa kita jadikan referensi, misalnya tafsir Al-Jalalain, atau Sholeh Bukhori.


Akan tetapi, bagi kita yang belum melek bahasa Arab hal ini terasa menyulitkan, karena semua teks dalam bahasa arab. Ya jelas saja Brow! Namanya juga kitab, kalau tidak menggunakan bahasa Arab itu bukan kitab namanya hehehe..


Ukuran masternya sekitar 4,7 GB. Instaallnya mudah klik saja autorun-nya maka akan muncul kotak dialog:


Kalau masih ingin tahu banyak tentang Al-Maktabah Al-Syamilah klik Mengenal Program. Setelah itu klik MENU UTAMA dan Instalasi Program. Program akan melakukan proses Extract sendiri. Tunggu ja Brow sampai selesai. Setelah itu, Anda akan bisa menggunakan software ini.
Ingat, lokasi tempat Extract file ada free-space minimal 15 sampai dengan 20 GB, karena file extract program ini sekitar 14 GB.


Bagi Anda yang belum punya, wah ketinggalan banget tuh.... hehehe.. tenang saja bagi kawan-kawan yang berada di sekitar Malang saya bisa memberikannya dengan gratis. Kalau di luar kota ya kirimin ongkos dooonk! Besarnya sesuai dengan ongkos kirim tempat Anda masing-masing..


Demikian kurang dan lebihnya mohon maaf, saran kritik ke http://tamamcorp.wordpress.com atau ke http://tamamcorp.blogspot.com kalau silaturrahmi dengan Face Book cari aja di facebook neo_soekarno2006@yahoo.co.id


Wassalam.


Biografi Penulis:
Nama                      : Andi Tamam
Tempat Tinggal     : Malang Jawa Timut
E-mail                     : tamamalfarisy@yahoo.co.id
Web                        : http://tamamcorp.wordpress.com
                                  http://tamamcorp.blogspot.com
Skill Prog.              : Macromedia/Adobe Flash, Macromedia/Adobe Dreamweaver, Adobe   Photoshop, Corel Draw dan semua program yang berkaitan dengan Multimedia Pembelajaran serta Web Design.
Organisasi             :
a.       HMI,
b.      Tamam Copporations
c.       Electrical Engeneering of Widyagama University
Jabatan-jabatan     : Pengurus komisariat, cabang dan Badko HMI Jatim
Pendidikan             : Teknik Elektro Universitas Widyagama Malang
Motto Hidup            : Hidup itu Indah, Nikmatilah selagi ada Kesempatan untuk Menikmati

Bisnis                      : Perangkat Pembelajaran Multimedia Interaktif, Jual Beli dan Perbaikan laptop/Note Book dan Komputer.