Friday, December 10, 2010

Persimpangan Jalan (2)

Suatu hari aku nulis di status FBq:

'Tidaklah terlalu indah ketika sudah sampai ke pulau harapan, namun
keelokan tertinggi justru ada pada proses petualangan itu sendiri..'

Ada seorang teman berkomentar: 'Tujuan bukan yg utama, yg utama adalah prosesnya... (Bang Iwan)'

Ternyata memang saat cita keinginan tercapai menjadi tidak indah lagi, indahnya ada dalam mengimpikan keinginan itu, apa ini ya yang disebut dengan kebahagiaan dunia (baca kesenangan) itu hampa, tapi mengapa banyak diantara kita yang terkadang mempertaruhkan segalanya dengan mencapai keinginan dunia kita?? Aneh ya, tapi memang begitu kan kenyataannya....???

Kita bertahan hidup sampai detik ini ternyata karena kita punya keinginan, kalo gitu keinginan itu tidak salah bukan...??

Kata orang: 'Life without an ambition like Bird without a Wing..' 

Lantas untuk apa keinginan itu jika pada kenyataannya tidaklah seindah dalam impian..?

Persimbangan Jalan (1)

Seringkali teringat dengan riwayat sang ulat dalam kepompong. Melalui perjuangan berat melelahkan, membutuhkan kesabaran, menahan penderitaan, menahan lapar demi untuk menjadi seekor kupu-kupu yang indah.
Sungguh indah ilustrasi metamorfosis itu, ibarat yang mudah dimengerti, mudah dicerna dan sangat sulit dijalankan.
Setiap hari, setiap detik, keikhlasan dalam rasa sabar selalu terkikis dan semakin terkikis oleh perjalanan waktu yang seolah pintunya selalu tertutup. Kata orang bijak: "Jika satu pintu kebahagiaan tertutup, maka dibukakan pintu kebahagiaan yang lain, namun sering kali kita selalu terpaku pada satu pintu itu sehingga tidak bisa melihat pintu lain yang dibukakan".
Sekali lagi, begitu mudah kata itu diucapkan, apakah sedemikian juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?
Suatu hari ada seorang teman nyeletuk di Account FBnya 'Tiap hari ko FB ne mnjd tmpat keluh kesah..' Yah, mungkin dia telah males melihat status teman-temannya yang selalu mengeluh (emang sifat manusia ya yang suka keluh kesah).
Hehe.. Apakah yang saya tulis diatas suatu keluh kesah ya hehe..Yang jelas, semua yang di inginkan, dicita-citakan ingin segera tercapai...

Thursday, December 02, 2010

Mengenangmu

Pagi selalu diselimuti mendung, mendung yang ga jelas, Entahlah, kata orang sih, Mendung tak berarti hujan hehe.. Sekian lam tak melihat wajahmu, sekian lama tak mendengar suaramu, sekian lama tak ingat akan dirimu, bahkan membayangkan saja seolah sudah tidak pernah. 
Yah, engkau... Engkau yang dulu kupuja, kusanjung, kudambakan. Pada waktu itu hanya satu kebingungan dalam kebimbangan akan dirimu, mendengar kata orang sungguh membuat hatiku damai, tapi ketika kujalani justru hatiku hancur, merana menderita.
Lama.... lama sudah, tanpa kusangka, kemarin ku melihat wajahmu, melihat senyum yang dulu, senyum yang pernah membuat hatiku damai...
Bagaimanakah kabarmu? Akan-kah dirimu bahagia tanpa aku, ataukah engkau menderita. Janganlah kau ceritakan padaku tentang kebagiaanmu, tapi mendekatlah pada jika hati bersedih, aku akan menjadi teman curhat setia walau kita sudah tidak seperti yang dulu...

Allah Perencana yang Paling Baik

Seorang teman berkata: "Kenapa ya dia yang semangat belajar, tekun dan ibadahnya rajin sangat sulit hidupnya. Ingin beli buku saja ga bisa..". "Jangankan beli buku makan ja sulit". Pikirku. Kemudian dia melanjutkan, "Sementara dia (maksudnya teman yang lain) hidupnya glamor, suka pesta, uang datang dengan mudahnya... Kadang saya merasa bingung dengan cara Tuhan memperlakukan hamba-Nya...". Desahanya tertahan.
Itu, kata yang saya dengar beberapa tahun yang lalu ketika kami masih mahasiswa, lain dulu lain sekarang, teka-teki apa yang difikirkan teman saya diatas sekarang terjawab.
Anak yang rajin tadi sekarang sukses membangun hidupnya, penderitaan dalam perjuangan hidupnya menciptakan mentalitas yang tangguh, keluh kesah pilu membuatnya punya kepekaan sosial yang tinggi. Hari-hari dijalaninya dengan penuh semangat seolah tak ingin detik demi detik terlewatkan tanpa sesuatu yang berarti. Dia-pun telah membina rumah tangga dengan istri yang sangat disayanginya.
Sementara yang lain (teman yang lain yang hidupnya glamor) sekarang malah tidak jelas, semuanya serba tidak kelar, kuliahnya tidak diurus (malah katanya mau beli ijazah), putus sama pacarnya setelah sekian tahun membina, hari-harinya dilewati dengan keputus-asaan, kejenuhan. 
Ya Allah, benar-benar Allah Sang Perencana yang Baik. Siapa yang menanam dia akan menuai, satu kebaikan yang kita tanam hari ini akan kembali dengan berlipat entah besok, lusa atau beberapa tahun lagi. yang jelas tiada satu perbuatan (baik atau buruk) yang lepas dari catatan-Nya. (QS. Luqman:14)