Friday, December 10, 2010

Persimbangan Jalan (1)

Seringkali teringat dengan riwayat sang ulat dalam kepompong. Melalui perjuangan berat melelahkan, membutuhkan kesabaran, menahan penderitaan, menahan lapar demi untuk menjadi seekor kupu-kupu yang indah.
Sungguh indah ilustrasi metamorfosis itu, ibarat yang mudah dimengerti, mudah dicerna dan sangat sulit dijalankan.
Setiap hari, setiap detik, keikhlasan dalam rasa sabar selalu terkikis dan semakin terkikis oleh perjalanan waktu yang seolah pintunya selalu tertutup. Kata orang bijak: "Jika satu pintu kebahagiaan tertutup, maka dibukakan pintu kebahagiaan yang lain, namun sering kali kita selalu terpaku pada satu pintu itu sehingga tidak bisa melihat pintu lain yang dibukakan".
Sekali lagi, begitu mudah kata itu diucapkan, apakah sedemikian juga diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari?
Suatu hari ada seorang teman nyeletuk di Account FBnya 'Tiap hari ko FB ne mnjd tmpat keluh kesah..' Yah, mungkin dia telah males melihat status teman-temannya yang selalu mengeluh (emang sifat manusia ya yang suka keluh kesah).
Hehe.. Apakah yang saya tulis diatas suatu keluh kesah ya hehe..Yang jelas, semua yang di inginkan, dicita-citakan ingin segera tercapai...

Thursday, December 02, 2010

Mengenangmu

Pagi selalu diselimuti mendung, mendung yang ga jelas, Entahlah, kata orang sih, Mendung tak berarti hujan hehe.. Sekian lam tak melihat wajahmu, sekian lama tak mendengar suaramu, sekian lama tak ingat akan dirimu, bahkan membayangkan saja seolah sudah tidak pernah. 
Yah, engkau... Engkau yang dulu kupuja, kusanjung, kudambakan. Pada waktu itu hanya satu kebingungan dalam kebimbangan akan dirimu, mendengar kata orang sungguh membuat hatiku damai, tapi ketika kujalani justru hatiku hancur, merana menderita.
Lama.... lama sudah, tanpa kusangka, kemarin ku melihat wajahmu, melihat senyum yang dulu, senyum yang pernah membuat hatiku damai...
Bagaimanakah kabarmu? Akan-kah dirimu bahagia tanpa aku, ataukah engkau menderita. Janganlah kau ceritakan padaku tentang kebagiaanmu, tapi mendekatlah pada jika hati bersedih, aku akan menjadi teman curhat setia walau kita sudah tidak seperti yang dulu...

Allah Perencana yang Paling Baik

Seorang teman berkata: "Kenapa ya dia yang semangat belajar, tekun dan ibadahnya rajin sangat sulit hidupnya. Ingin beli buku saja ga bisa..". "Jangankan beli buku makan ja sulit". Pikirku. Kemudian dia melanjutkan, "Sementara dia (maksudnya teman yang lain) hidupnya glamor, suka pesta, uang datang dengan mudahnya... Kadang saya merasa bingung dengan cara Tuhan memperlakukan hamba-Nya...". Desahanya tertahan.
Itu, kata yang saya dengar beberapa tahun yang lalu ketika kami masih mahasiswa, lain dulu lain sekarang, teka-teki apa yang difikirkan teman saya diatas sekarang terjawab.
Anak yang rajin tadi sekarang sukses membangun hidupnya, penderitaan dalam perjuangan hidupnya menciptakan mentalitas yang tangguh, keluh kesah pilu membuatnya punya kepekaan sosial yang tinggi. Hari-hari dijalaninya dengan penuh semangat seolah tak ingin detik demi detik terlewatkan tanpa sesuatu yang berarti. Dia-pun telah membina rumah tangga dengan istri yang sangat disayanginya.
Sementara yang lain (teman yang lain yang hidupnya glamor) sekarang malah tidak jelas, semuanya serba tidak kelar, kuliahnya tidak diurus (malah katanya mau beli ijazah), putus sama pacarnya setelah sekian tahun membina, hari-harinya dilewati dengan keputus-asaan, kejenuhan. 
Ya Allah, benar-benar Allah Sang Perencana yang Baik. Siapa yang menanam dia akan menuai, satu kebaikan yang kita tanam hari ini akan kembali dengan berlipat entah besok, lusa atau beberapa tahun lagi. yang jelas tiada satu perbuatan (baik atau buruk) yang lepas dari catatan-Nya. (QS. Luqman:14)

Tuesday, November 30, 2010

Karena Tuhan-mu

Jika kamu datang, aku terima engkau dengan senang hati, jika kamu pergi sekalipun aku akan melepaskanmu denga senang hati, walau aku mencintaimu aku tidak bisa memilikimu seutuhnya. Karena ku tahu kamu adalah titipan Tuhanku....
 Dalam sepinya hati selalu ada dirimu yang selalu membuaatku tenang itu karena aku melihat Pencipta-mu. Ternyata tiada yang lebih indah dalam mencintai selain mencintai karena Pencipta-nya.

Thursday, April 22, 2010

Untuk Kekasihku Tercinta

Tenang dan tenanglah...kala dingin menyelimutimu, 
Ada aku yang akan menebarkan pesona kehangatan untukmu
Embun jatuh dari pucuk dedaunan, bening, lembut, aahhhh...
Sebening wajahmu dalam tetes air wudlu'...
Selembut tutur katamu dalam tingkah lakumu...
Lama ku memandangi wajahmu, ada kedamaian disana...
Ada keteduhan, teduuuhhhh...
Tak bisa ku ungkap dan ku rangkai dengan kata-kata
Engkau yang lembut, janganlah bersedih
Karena sedihmu adalah dukaku...

Kala mentari menyapa, ada harapan, ada keinginan
Ada asa yang tergatung di antara pucuk dedaunan
Ada harapan, ada mimpi yang senantiasa mengiringi tersenyumnya wajah mentari pagi
Keinginan membangun istana bersamamu
Karena engkaulah permaisuriku...

Andai engkau mampu mendengar setiap desah nafas yang aku hembuskan
Disana ada namamu, tapi tidak usah lah kau tau itu!
Karena memandangmu cukuplah bagiku untuk mengungkapkan semua itu...

Kala tangan ini membelai lembut rambutmu
Ingin rasa hati ini mengusir setiap keluh dan kesah duka lara hatimu
Ingin aku taburkan bunga indah semerbak mewangi
Agar hatimu selalu tersenyum dan ceria

Kala kutatap matamu ingin aku tenggelam di dalamnya
Berenang ke dalam samudera hatimu...
Disana aku bangunkan sebuah taman indah
Dihiasi seribu bunnga dan dilayani sejuta bidadari
Jalannya dari permadani sutera dari Syiria
Hingga tiada setitik debu pun bisa menyentuh kakimu
Cukupkah semua itu selalu membuatmu ceria?

Wahai kekasihku tercinta...
Tataplah mataku, berlabuhlah dalam dekapanku
Aku ini untukmu...
Jika hatimu gundah, datanglah padaku
Berlabuhlah dalam pangkuanku...
Aku senantiasa hadir mengusir keluh kesahmu

Andai aku bisa memetik biutang kejora
Akan ku petik ia untukmu
Bahtera cinta kita telah siap layarnya
Mengarubgi segara kehidupan yang penuh ombak dan badai
Menuju dermaga impian

Tenanglah...jangan takut
\Bachtera ini sungguh begitu kuatnya...
Karena bachtera ini dibangun di bawah ridlo dan kasih Nya...